Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Lucu Tes Kerja di Line Indonesia

Pengalaman Tes Kerja di Line Indonesia

Pengalaman Lucu Tes Kerja di Line Indonesia
Semua udah pada tau lah kan ya perusahaan ini? Perusahaan ini mungkin satu-satunya yang paling mendekati passion saya, digital start-up yang bergerak di instant messaging. Perusahaan ini adalah perusahaan kolaborasi antara Jepang dan Korea. Ya anda ga salah baca, Jepang dan Korea yang biasanya bersaing, di perusahaan ini malah berkolaborasi :)

Impresi saya tentang perusahaan ini adalah, kantornya baguuus banget >.< lokasinya di one pacific place. Kasarnya, kalo saya bawa bantal dan guling, di kamar mandinya pun bisa buat tidur siang hahaha. Trus yang wawancara semuanya orang Korea, yang mana ehm... Bahasa Inggrisnya... agak unik. Unik ya, bukan jelek, itu karena kita ga terbiasa aja sama aksennya. Sama sulitnya seperti saya memahami India-english dan Singapore-english. For me, Japan-english was so much better.

Alasan lain ngebet pengen kerja disini itu ya karena icon-icon nya, lucuuuk...


1. CV Screening. Nah ini lucu banget, nanti kalau lulus dari fase ini kita bakal ditelpon langsung dari Korea. Shock, bukan karena apa-apa, simply karena saya ga ngerti SAMA SEKALI dia ngomong apa -_- iya ga lebay, beneran ga ngerti. Sempet 5 menit dia ngomong was-wes-wos dan saya coba memahami, tapi gagal. Hanya beberapa frasa saja yang tertangkap, sepertei "Congratulations", "interview", "when". Bahkan perusahaan apa yang menelpon aja saya ga tau hahaha. Di akhir cerita saya bilang, "I'm sorry, I can't understand what you say, because your accent was pretty unique. Please send any information by email, I'll reply as soon as possible". Jadilah ini conversation paling awkward yang pernah gue lakukan hahaha :D

2. Interview. Sebenernya saya ga tau-tau banget siapa ini yang interview, atau di posisi apa. Interview nya terkait dengan diri dan hal-hal yang lebih aplikatif karena saya apply untuk staf marketing (karena ini bukan jalur MT, yang emang ga ada jalur MT disini), misal "apa kamu tahu berapa besar market kita di Indonesia?", "bagaimana psoitioning kita terhadap para kompetitor yang lain?", "strategi apa yang kamu gunakan itu memperbesar market?", "apa kendala untuk meningkatkan market share dan bagaimana cara mengatasinya?" dan lain-lain. Seru sih, menatang pertanyaan nya, tapi menerjemahkan pertanyaanya juga lebih menantang -_-

3. Phone Interview. Nah ini ditelpon lagi dari Korea, HR Line langsung dari head office. Ini momen paling lucu dalam semua sesi interview saya sepanjang hidup ini pfft. Sejak awal saya sudah menyadari kalo perbincangan ini akan sangat sulit, selain karena aksen yang emang unik, phone interview membuat saya tidak bisa membaca gerak bibir dan body language, sehingga butuh konsentrasi penuh untuk memahami apa yang ditanyakan.

In fact, yang lebih lucu lagi adalah ternyata si mbak dari Korea ini juga kesulitan memahami bahasa inggris saya. Jadi ada banyak sekali momen-momen dimana kita berdua sama-sama diem karena ga ngerti, trus sama-sama ketawa. Nah di momen-momen awkward ini biasanya saya suka timpalin joke-joke, bahkan saya gombalin suara mbaknya mirip yoona SNSD, dan dia suka sekali dengan joke itu sampe ketawa ga berhenti-berhenti haha :p

Untuk menghadapi phone interview yang kayak gini ini sih saya punya trik tersendiri. Yang pertama, sejak awal bilang kalau kita susah memahami aksen nya jadi kita minta untuk berbicara lebih pelan. Dia pasti ngerti kok :D

Trus yang kedua, jangan nunggu kalimat selesai baru tanya. Kalau ada kata yang ga jelas langsung potong trus minta ulangin lagi atau dijelasin. It works loh :9

4. Contract Offering. Nah iya, kagetnya lagi, ternyata tahap tesnya cuma segitu aja. Trus beberapa minggu kemudia ditelpon dan dibilang sudah diterima. Tapi karena udah keterima di tempat lain, jadi ga diambil. Ini yang paling berat sih ngelepasnya :(

~Because sharing is caring, may the odds be ever in your ever~

Edit: March 10, meet HR staff from my company  (Mondelez), and she tells me how she always remind me by my CV, because when she was cutting all CV with GPA below 3,3, I'm the only one who saved for below 3,3, lucky me it's all because my CV :)

 

Post a Comment for "Pengalaman Lucu Tes Kerja di Line Indonesia"

close